Senin, 24 Januari 2011

Teknologi Informasi Auditing

Teknologi Informasi Auditing

11. Teknologi Informasi Auditing
Pesatnya perkembangan peradaban manusia dewasa ini, seiring dengan penemuan
dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi yang
mampu menciptakan alat-alat yang mendukung perkembangan Teknologi informasi,
mulai dari sistem komunikasi sampai dengan alat komunikasi yang searah maupun
dua arah (interaktif)

Pengertian Komputer; Jenis-jenis Komputer; Kategori Komputer Menurut Cara Beroperasinya; Kategori Komputer Menurut Jenis Kecepatan, Memori atau Ukurannya, Kategori Komputer Menurut Jenis Aplikasinya Kategori Komputer Menurut Perkembangan Teknologinya; Unsur-unsur Komputer: Personil, Prosedur-prosedur, Fasilitas (Gedung atau Ruangan), Piranti Keras Piranti Lunak; Pengolahan Fail dan Struktur Data; Metode PDE: Pemasukan dan Pengolahan Data Secara Ditunda, Pemasukan Data Seketika dan Pengolahan Data Secara Ditunda, Pemasukan dan Pengolahan Data Secara Seketika; Organisasi Pengolahan Data: Sentralisasi Pengolahan Data, Desentralisasi Pengolahan Data, Pengolahan Data Terbagi (DDP) Komputerisasi o/ Pemakai Akhir (End UC); Jaringan antar Komputer Pemrosesan oleh Pihak Ketiga; Jaringan Komunikasi; Penggunaan Bagan Alir; Pentingnya Memahami PDE bagi Auditor

12. Perencanaan dan Analisi Sistem
1. Perencanaan Audit (Audit Planning) : Tujuan perencanaan audit adalah untuk menentukan why, how, when dan by whom sebuah audit akan dilaksanakan. Aktivitas perencanaan audit meliputi :

* Penetapan ruang lingkup dan tujuan audit
* Pengorganisasian tim audit
* Pemahaman mengenai operasi bisnis klien
* Kaji ulang hasil audit sebelumnya (jika ada)
* Mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi resiko audit
* Penetapan resiko dalam lingkungan audit, misalkan bahwa inherent risk, control risk dan detection risk dalam sebuah on-line processing, networks, dan teknologi maju database lainnya akan lebih besar daripada sebuah sistem akuntansi manual.

2. Penyiapan program audit (Prepare audit program) : Yaitu antara lain adalah mengumpulkan bukti audit (Collection of Audit Evidence) yang meliputi :

* Mengobservasi aktivitas operasional di lingkungan PDE.
* Mengkaji ulang sistem dokumentasi PDE.
* Mendiskusikan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan petugas berwenang.
* Pengujian keberadaan dan kondisi fisik aktiva.
* Konfirmasi melalui pihak ketiga
* Menilai kembali dan re-performance prosedur sistem PDE.
* Vouching ke dokumen sumber.
* Analytical review dan metodesampling.

3. Evaluasi bukti (Evaluation of Audit Evidence) : Auditor menggunakan bukti untuk memperoleh keyakinan yang memadai (reasonable assurance), jika inherent risk dan control risk sangat tinggi, maka harus mendapatkan reasonable assurance yang lebih besar. Aktivitas evaluasi bukti yang diperoleh meliputi :

* Menilai (assess) kualitas pengendalian internal PDE.
* Menilai reliabilitas informasi PDE.
* Menilai kinerja operasional PDE.
* Mempertimbangkan kembali kebutuhan adanya bukti tambahan.
* Mempertimbangkan faktor resiko.
* Mempertimbangkan tingkat materialitas.
* Bagaimana perolehan bukti audit.

4. Mengkomunikasikan hasil audit : Auditor menyiapkan beberapa laporan temuan dan mungkin merekomendasikan beberapa usulan yang terkait dengan pemeriksaan dengan di dukung oleh bukti dan dalam kertas kerjanya. Setelah direkomendasikan juga harus dipantau apakah rekomendasinya itu ditindaklanjuti.

13. Perancangan Sistem

Perencanaan Sistem dan analisis kelayakan mencangkup 7 tahap yaitu :

1. Pembahasan dan perencanaan pada tingkat manajemen puncak

2. Penetapan dewan pengarah perencanaan system

3. Penetapan tujuan dan batasan keseluruhan

4. Pengembangan perencanaan system informasi stratejik

5. Identifikasi dan pemrioritaskan area spesifik dalam organisasi sebagai focus pengembangan system

6. Pembuatan proposal system untuk mendukung dasar analisis dan perancangan awal sub system tertentu

7. Pembentukan tim untuk tujuan analisis perancangan awal sistem

14. Implementasi Operasi dan pengendalian sistem

Perencanaan dan pengendalian keuangan meibatkan proyeksi-proyeksi berdasarkan standar dan perkembangan dari umpan balik dan proses penyesuaian untuk memperbaiki prestasi kerja.
Perencanaan keuangan mencakup penjualan, laba, dan aktiva yang didasarkan pada alternatif strategi produksi dan pemasaran untuk kemudian bagaimana menentukan kebutuhan pendanaannya.
Perencanaan Keuangan adalah proses dari :
Menganalisis pendanaan dan pilihan investasi yang terbuka bagi perusahaan.
Memproyeksikan konsekuensi masa yang akan datang akibat keputusan saat ini, guna menghidari hal-hal yang tidak terduga dan hubungan antara keputusan saat ini dan masa yang akan datang.
Menentukan alternatif mana yang akan dipilih
Mengukur hasil selanjutnya terhadap tujuan dalam rencana keuangan.


Teknologi Informasi Auditing Link